Beri Kaum Muda Kesempatan Luas Berkarya Monday, 10 June 2019 07:47

Lahir di Surabaya, Lusia mengenyam pendidikan dasar hingga tinggi di Surabaya. Baru ketika lulus kuliah, Lusia melanjutkan karir di daerah yang jauh dari tempatnya tinggal, yakni di Batam.

Berlatar belakang keluarga sederhana, Lusia tetap semangat untuk melanjutkan kuliah di Universitas Airlangga jurusan Sastra Inggris pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2003. Hari-hari kuliahnya berjalan dengan sangat padat. Kesibukannya tidak hanya kuliah, tetapi juga bekerja. Namun, semua itu dilakukan Lusia dengan bahagia.

Semasa kuliah, Lusia tumbuh menjadi pribadi yang rajin dan aktif. Dia aktif mengikuti kegiatan pecinta alam, menghabiskan waktu dengan membaca buku di perpustakaan.  Di sela-sela kuliah, Lusia juga bekerja serta aktif menggalang dana di fakultas untuk acara buka puasa saat Ramadan. Sebagaimana pendidikannya, karir wanita aktif ini juga berjalan mulus. Lulus kuliah, dia memutuskan menikah. Setelah itu, dia baru mulai menata karir.

 

Dari PRM, Bisnis Arang Tempurung, lalu Bikin Rumah Singgah

Lusia mengawali karir sebagai Public Relation Manager (PRM) di perusahaan Avava International Group di Batam pada 2008. Kemudian, dia merintis bisnis sendiri dari tempurung kelapa pada 2010.

Sukses menjadi pengusaha arang, Lusia mewujudkan salah satu mimpinya dengan mendirikan rumah belajar dan rumah singgah Cinderella from Indonesia Center (CFIC) pada 2012. Rumah belajar ini didedikasikan untuk membantu para single parent dan anak-anak yang tidak mampu agar tetap bisa belajar.

Dari rumah singgah ini, Lusia memberdayakan perempuan di berbagai daerah di Indonesia yang penjualan produknya sudah mencapai Singapura, Australia, Brunei, Malaysia, Afrika, dan Amerika.

 

Menuai Banyak Penghargaan

Atas dedikasinya, Lusia berhasil memperoleh berbagai penghargaan lokal, nasional, dan internasional. Misalnya, The International Alliance for Women Award – 100 World Differences (2012), Sosial Department of Riau Island (2013), International Award - YSEALI Competition: Seeds Of The Future (2015), The Most Powerful Women (2015), Nominee Kick Andy (2016), Perempuan Inspiratif Nova (2016), Perempuan Inspiratif Femina & AXA Mandiri (2017), dan Alumnus Grant Scheme (AGS) 2017 by Australia Government.

Harapan idealnya untuk Indonesia pada masa yang akan datang adalah penataan sistem pendidikan yang lebih baik serta memberi kesempatan kepada kaum muda untuk berkarya.

Pendidikan tidak hanya bisa dinikmati oleh sebagian daerah di Indonesia. Pendidikan harus bisa dirasakan anak-anak dan pemuda di seluruh pelosok Indonesia. Jadi, anak-anak di seluruh belahan Indonesia bisa menikmati pendidikan yang baik.

Lusia juga mengharapkan, jika sistem pendidikan di Indonesia dapat diakui negara lain, nama Indonesia dapat terangkat melalui jalur pendidikan.

Memberi kesempatan kaum muda untuk berkarya adalah hal lain yang juga harus dilakukan. Memberi tempat untuk generasi muda agar bisa menghasilkan karya terbaik bagi negerinya.

 

Profil Singkat

Nama   :           Lusia Efriani Kiroyan, S.S.

TTL     :           Surabaya, 1 Agustus 1980

Pendidikan:

SD (Surabaya) Lulus tahun 1993

SMP (Surabaya) Lulus tahun 1996

SMA (Surabaya) Lulus tahun 1999

S-1 (Universitas Airlangga) Lulus tahun 2003

 

Karir, Penghargaan, Pekerjaan

  • Avava International Gorup di Batam 2008
  • Bank Indonesia Batam 2008
  • Bisnis Arang Tempurung Kelapa 2010
  • Founder Cinderella from Indonesia Center 2012
  • The International Alliance for Women Award – 100 World Differences 2012
  • Sosial Department of Riau Island 2013
  • International Award - YSEALI Competition: Seeds of The Future 2015
  • The Most Powerful Women 2015
  • Nominee Kick Andy 2016
  • Perempuan Inspiratif Nova 2016
  • Perempuan Inspiratif Femina & AXA Mandiri 2017
  • Alumnus Grant Scheme (AGS) 2017 by Australia Government

 

Tags :