Adib Khumaidi masuk Fakultas Kedokteran Unair pada tahun 1992 melalui jalur UMPTN. Saat membaca pengumuman bahwa dia diterima di FK Unair, Adib Khumaidi sempat galau luar biasa. Saat itu, Adib dihadapkan pada pilihan lain karena juga diterima di Jurusan Teknik Telekomunikasi STT Telkom yang otomatis mendapatkan beasiswa Telkom. Namun, akhirnya dia memutuskan pilihan untuk menjadi dokter yang merupakan keinginan dari orang tua.
Awal menjadi mahasiswa kedokteran, Adib sempat sulit beradaptasi dengan pola belajar di FK Unair. Banyak materi yang harus dihafalkan. Beban pelajaran juga banyak dan berat, apalagi dia berasal dari jurusan fisika saat SMA.
Adib mengaku sebenarnya ia bercita-cita menjadi insinyur teknik. Meski begitu, pola belajarnya perlahan-lahan mulai terbentuk seiring berjalannya waktu. Teman-teman dari satu angkatan atau senior juga sering membantu. Suasana belajar-mengajar yang sangat mendukung menjadi penyemangat sekaligus memotivasinya untuk meningkatkan prestasi.
Dukungan dosen, buku-buku perpustakaan, serta pinjaman buku atau catatan kuliah dari para senior pun menjadi motivasi yang kuat. Akhirnya, Adib lulus dari FK Unair pada 1999 dan menjadi dokter.
Praktikum Terasa Berat
Adib menuturkan beban SKS (Satuan Kredit Semester), jadwal kuliah, dan praktikum yang padat menjadi beban berat, terutama saat masih kuliah pre klinik. Namun, saat mulai masuk ko-ass (Kepaniteraan Klinik) di rumah sakit (RS), mahasiswa kedokteran mendapatkan banyak nilai positif. Dasar teori yang didapatkan saat kuliah pre klinik mulai dipraktikkan.
Mahasiswa juga dihadapkan langsung pada problematika penyakit di rumah sakit. Selain menerapkan ilmu kedokteran, mereka belajar rasa empati serta melatih komunikasi efektif yang menjadi modal utama saat menjadi dokter dan terjun langsung ke masyarakat.
Para mahasiswa kedokteran juga mendapatkan pengalaman positif saat manjalani tugas public health (kesehatan masyarakat) melalui program PPKM (Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa).
Kegiatan tersebut merupakan bagian tugas pendidikan saat preklinik dan kepaniteraan klinik. Jiwa sosial otomatis tertanam saat itu. Pola pelayanan kesehatan yang mengedepankan upaya preventif dan promotif serta komunikasi massa ditanamkan dalam PPKM.
Aktivis Majalah Lingua FK Unair
Selain fokus di bidang akademik, Adib aktif di Forum Ilmiah dan Studi Mahasiswa (FORISMA), majalah Lingua di FK Unair. Dia pernah mengikuti jujitsu di kampus B Unair. Dia pun aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Senat Mahasiswa FK Unair serta di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Kedokteran Unair.
Setelah lulus pada 1999, Adib langsung ke Jakarta karena aktivitas di kemahasiswaan. Dia bekerja di klinik 24 jam di Jakarta sekaligus sebagai aktivis HMI yakni Bakornas Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI).
Pada tahun 2000, dia diterima sebagai PTT Brigade Siaga Bencana (BSB) di Departemen Kesehatan dan berkantor di RSCM. Perjalanan awal masuk BSB itu menjadi fondasi utama dalam membentuk jejaring sekaligus masa depan selanjutnya. Di sana, dia sering berinteraksi dengan pegawai dan pejabat Depkes di UGD RSCM.
Adib juga menghabiskan banyak waktunya untuk beraktivitas di bidang kegawatdaruratan dan bencana. Saat ini, dia praktik di RSUD Cengkareng dan RS Sari Asih Karawaci sebagai dokter SpOT. Dia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) PB IDI untuk masa bakti tahun 2015-2018.
HDI Parameter Generasi Emas
Adib mengatakan ke depan Indonesia harus memprioritaskan kesiapan SDM. Jika bicara tentang kemajuan bangsa, HDI (Human Development Index) menjadi salah satu parameternya. Kesehatan dan pendidikan merupakan dasar utama untuk meningkatkan HDI yang berimplikasi pada pembentu-kan SDM yang berkualitas.
Generasi emas dapat diwujudkan jika pemerintah memprioritaskan dan memberikan porsi anggaran yang besar untuk pendidikan dan kesehatan. Dengan begitu, mereka akan mampu berkompetisi pada era pasar bebas dan digitalisasi informasi dalam era industri 4.0.
Profil Singkat
Nama : Adib Khumaidi
Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 28 Juni 1974
Pendidikan:
Karir dan Pengalaman Kerja: