Hari Purwantono lahir di Kediri, 30 September 1958. Dia tumbuh besar di kota tersebut. Menginjak remaja, Hari menempuh pendidikan S-1 di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) pada 1977.
Hari memiliki pengalaman yang membuatnya yakin dan mantap mengambil jurusan akuntansi. Saat menjadi mahasiswa tingkat III, dia diberi soal intermediate accounting oleh dosen yang mengujinya, yaitu Prof. Dr. Soegeng Soetedjo, SE., Ak. Kemudian, Hari menjadi satu-satunya mahasiswa yang bisa menyelesaikan soal tersebut dengan benar. Sampai-sampai, dosen itu memberikan buku kepada Hari karena berhasil memecahkan soal tersebut.
Aktivis Koran Kampus Airlangga
Tak hanya sibuk sebagai mahasiswa, Hari juga aktif dalam kegiatan di surat kabar kampus pada awal-awal kuliah di tingkat I hingga II, yaitu Koran Airlangga. Sebelum lulus dari Unair pada Desember tahun 1982, dia bergabung dengan perusahaan akuntan Drs. Utomo. Yakni, Mulia & Co., anggota dari The SGV Group di Surabaya. Hari bekerja di perusahaan tersebut sebagai Technical Assistant Bagian Audit. Kemudian, dia menyelesaikan studi S-1 di bidang akuntansi pada tahun 1983.
Dengan berkembangnya jenjang karir dan diterimanya sang istri di BDN Jakarta pada 1986, Hari Purwantono memutuskan untuk pindah ke kantor Jakarta. Dia pun sangat aktif mengikuti training-training, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, dia mengaudit berbagai perusahaan industri.
Atas kerja keras dan usahanya tersebut, pada 1996, dia menjadi rekan dan masuk dalam partnership Arthur Andersen yang kemudian merger dengan Ernst & Young (EY) pada tahun 2002. Setelah itu, menjabat sebagai Professional Practice Director 2004–2006. Selanjutnya, dia menduduki posisi Managing Partner Quality & Risk tahun 2006–2009.
Pada tahun 2009, Hari berada di posisi Managing Partner Assurance untuk empat tahun. Kemudian, dilanjutkan menjabat sebagai Country Managing Partner sejak tahun 2012 sampai sekarang.
Selama bekerja di EY, Hari Purwantono memiliki tanggung jawab sebagai pengurus di Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), pengurus di Badan Arbitrase Pasar Modal (BAPMI), komisaris di PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI), dan komisaris di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dia menyadari tuntutan masa depan cukup dinamis, menantang, dan berubah dengan cepat. Disrupsi bukan hanya jargon, melainkan juga suatu realitas. Mengenai disrupsi, ada dua sektor yang menjadi perhatiannya akhir-akhir ini. Yaitu, perubahan di bidang digital dan data analytics dan bidang life sciences. Dia berharap Indonesia memiliki peran dalam perubahan tersebut.
Harapan ideal untuk Indonesia di masa depan, dengan modal perjalanan yang dilalui republik ini, modal sumber daya manusia mampu berpikir jernih, kelompok profesional tangguh, masyarakat berdaya, serta Indonesia dapat berdiri tegak dan terpandang di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan kancah internasional. Selain itu, dia berharap Indonesia dapat memenuhi destiny-nya.
Profil Singkat
Nama : Hari Purwantono
Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 30 September 1958
Pendidikan:
Jabatan
Kegiatan Profesi Akuntan Publik, Institusi Pasar Modal, dll