Kaum Muda Alumni Unair Usung Dimas Oky: Tolak Aklamasi! Saturday, 29 May 2021 05:32

Surabaya (beritajatim.com) – Kaum Muda Alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang tergabung dalam Kolaborasi Terbaik Alumni Unair (KITA) ikut berkontribusi dalam ajang proses rekrutmen serta pemilihan kepemimpinan di Ikatan Alumni Unair Surabaya.

“Jangan sampai ada aklamasi dalam pemilihan, tidak zamannya lagi kebulatan tekad. Pemilihan harus dilaksanakan secara demokratis, menggunakan model one man one vote. Ini agar lebih banyak alumni yang terlibat dan banyak alumni yang memiliki sense of belonging kepada almamaternya,” kata Airlangga Pribadi, alumni FISIP angkatan 1996 kepada wartawan di Surabaya, Jumat (28/5/2021).

Angga panggilan akrab Airlangga Pribadi menambahkan, pemilihan secara demokratis ini juga untuk mencegah agar suara tidak dititipkan ke kelompok ‘elit’. “Kami ingin memperluas dan memperkuat jaringan silaturahim, agar alumni Unair diperhitungkan di konteks nasional maupun internasional. Kami juga berharap ke depan tidak ada money politic dalam pemilihan. Kapasitas dan kompetensi benar-benar dijaga, suara kami adalah suara kaum muda,” tegasnya.

Mengapa mengusung nama Dimas Oky Nugroho? “Beliau memiliki jaringan sosial yang luas, well educated, wawasan nasional dan internasional, serta mantan Presiden BEM 1998-1999,” imbuhnya.

Sementara itu, mewakili alumni Hubungan Internasional (HI) 2006, Bustomi menyebut sejauh ini kepimpinan alumni Unair hanya diisi wajah dari generasi tua. “Sehingga, selama ini alumni Unair nampak tidak mengakomodir jiwa kepemudaan,” tambah Bustomi.

Bustomi yang mewakili sebagai anak muda, menginginkan anak-anak muda yang saat ini belum pernah memimpin alumni, bisa dilibatkan agar mempunyai rasa memiliki terhadap Unair. “Sebentar lagi Unair membuka world class, sehingga butuh sosok yang punya jaringan luas seperti Mas Dimas Oky Nugroho. Selama ini pemilihan ikatan alumni Unair serasa senyap, tiba-tiba ada pelantikan di Unair. Oleh karena itu, dengan sistem pemilihan input, alumni yang ada di luar negeri bisa ikut andil dan terlibat,” tukasnya.

“Harapan kita, semua pihak bisa saling kontribusi untuk peran Unair, demi Indonesia. Apalagi, sejauh ini Unair masih diperhitungkan di wilayah Jawa Timur, bahkan skala nasional,” pungkasnya.

Acara konsolidasi kaum muda alumni Unair ini dihadiri beberapa alumni. Di antaranya adalah Maksum (Sosiologi 1978), Airlangga Pribadi (Politik 1996), Umar Sholahudin (Sosiologi 1995), Andrianto (Sosiologi 1997), Danang Adianto (Politik 2017), Diki F (Sejarah 2015), Agus Sudarto (Politik 1996), Yasmani Nur Adi (Politik 1996), Budiono (Politik 1996), Bustomi (HI 2006) dan Afifah Rahmania (HI 2008). (tok/kun)

 

Tags :