Kiprah UNAIR Sumbangkan Publikasi Ilmiah Guna Dukung SDGs Wednesday, 09 June 2021 02:34

UNAIR NEWS – Salah satu fungsi didirikannya perguruan tinggi adalah melakukan riset yang bermanfaat untuk masyarakat. Fungsi itulah yang juga dilakukan oleh Universitas Airlangga, selain menyelenggarakan pendidikan dan pengabdian masyarakat.

Lembaga Inovasi Pengembangan Jurnal Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR menjadi wadah yang menghimpun sekaligus memberikan kemudahan bagi para peneliti.

Melalui LIPJPHKI, UNAIR sebagai perguruan tinggi negeri di Indonesia berkomitmen mendedikasikan hasil penelitian para peneliti untuk mencapai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam prosesnya, selain menjadi lembaga yang memberikan insentif publikasi ilmiah kepada para peneliti, LIPJPHKI juga melakukan pendampingan publikasi internasional.

Hingga saat ini, jurnal UNAIR yang berhasil memperoleh status terindeks Scopus sebanyak  satu, Emerging Sourse Citation Indeks (ESCI) sebanyak satu, Indeks Kutipan ASEAN (ACI) sebanyak lima, Science and Technology Index sebanyak 45, dan Directory of Open Access Journals (DOAJ) sebanyak 29.

Selain itu, LIPJPHKI memfasilitasi hak paten, hak cipta, dan merek dagang para peneliti.Perlindungan hukum berupapaten tidak diperoleh selepas penelitan langsung. Sebab, berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten di Indonesia, inventor baru akan mendapatkan paten bila ia mendaftarkan invensinya.

Jumlah Hak Paten UNAIR

Asih Saraswati selaku Staf Bidang Inovasi dan HKI UNAIR menyampaikan jumlah penelitian paten yang dihasilkan oleh civitas akademika UNAIR. Tercatat, sejak Januari 2001 hingga 3 Juni 2021 ini, UNAIR memiliki sebanyak 205 invensi. Hal tersebut tak lain merupakan upaya dalam mencapai target Top 300 World Class University.

Selain peran LIPJPHKI menggenjot penelitian  bersifat aplikatif, ada pula peran dari Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) UNAIR sebagai unsur penunjang dalam meningkatkan kemandirian universitas melalui hilirisasi produk inovasi UNAIR.

Macam-macam Produk & Startup Unggulan UNAIR

BPBRIN UNAIR didirikan dengan tujuan menginisiasi, memfasilitasi, menyelenggarakan pengembangan bisnis dan inkubasi, serta menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan satuan usaha akademik dan komersial di UNAIR. Beberapa contoh inovasi produk unggulan yang telah dihilirisasi yakni Metabolite Stem Cell (PT Phapros), Cangkang Kapsul Rumput Laut (PT Kapsulindo Nusantara), Obat Kontrasepsi Pria (PT Javaplant), Exelzyme (PT Petrosida Gresik), Fordontis (PT Konimex), Koniderm (PT Konimex), Meditea (PT ASIMAS), dan Dentolaser (PT Sarandi).

Selain itu, UNAIR juga memiliki puluhan start-up unggulan yang telah terbukti bermanfaat di masyarakat. Di antaranya, start-up dalam bidang kesehatan dengan inovasi mendatangkan dokter beserta obat kapanpun dan dimanapun bernama Alinamed, start-up yang memenuhi kebutuhan pangan bernama Milijo.id, platform hukum digital yang menghubungkan antar praktisi hukum Indonesia bernama Legalhub.co.id, dan masih banyak lainnya.

Mengutip dari lama official BPBRIN, Muhammad Nafik Hadi Ryandono, S.E., M.Si. selaku ketua mengajak civitas untuk memberikan kebermanfaatan melalui bisnis.

“Menjadi pengusaha merupakan sarana menebar kemaslahatan bagi umat dan bangsa,” pesan Nafik.

Melalui usaha akademik dan pelayanan kepada masyarakat, produk UNAIR dijual tanpa mengutamakan keuntungan namun mengedepankan prinsip efisien, produktif, transparan dan akuntabel guna mendukung SDGs.

UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia mendorong seluruh civitas akademika berkontribusi kepada masyarakat luas. (*)

Penulis :  Viradyah Lulut Santosa

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Sumber : http://news.unair.ac.id/2021/06/04/kiprah-unair-sumbangkan-publikasi-ilmiah-guna-dukung-sdgs/  

Tags :