UNAIR NEWS – Anansya Bilqies Silfa Nursabilla menjadi salah satu mahasiswa Universitas Airlangga yang lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Yonsei University, Korea Selatan. Yonsei University masuk dalam jajaran Top 100 Universitas Terbaik versi QS WUR 2022. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UNAIR itu membagikan ceritanya selama berada di Negeri Ginseng kepada UNAIR NEWS.
Bilqies mendapatkan informasi mengenai IISMA melalui akun instagram @globalunair. Setelah mengetahui info IISMA, Bilqies langsung menyebarluaskan informasi tersebut dan mulai menyiapkan diri mengikuti English Proficiency Test (EPT) sebagai salah satu syarat IISMA.
“Waktunya mepet banget, tapi masih bisa ikut TOEFL ITP. Saat pengumuman, kagetnya bukan main. Alhamdulillah, saya lolos di Yonsei University,” ungkapnya.
Mahasiswa muslim asal Bekasi itu bercerita mengenai kondisi Korea yang memiliki penduduk minoritas muslim. Bilqies banyak sekali menemukan makanan yang mengandung babi dan olahannya. “Saat ke minimarket dan ambil kimbab lalu bawa ke kasir, kasirnya langsung bilang ‘No no no’,” ceritanya.
Setelah itu, kasir tersebut berlari ke tempat kimbab dan mengganti kimbabnya karena ternyata mengandung babi. Bilqies kaget karena kasir tiba-tiba lari tanpa menjelaskan apapun. Hal itu karena mayoritas warga kurang bisa berbahasa Inggris “Tapi mereka helpful banget pas tau kita muslim dari kerudung yang saya pakai,” lanjutnya.
Mahasiswa Sastra dan Bahasa Inggris itu bercerita bahwa kegiatan ekstrakurikuler di Yonsei University agak susah diikuti oleh awardee IISMA. Kebanyakan ekstrakurikuler mensyaratkan minimal menyelesaikan beberapa tahun studi di Yonsei dan bisa berbahasa Korea yang dibuktikan dengan sertifikat TOPIK. “Karena pilihannya sangat sedikit, aku akhirnya mengikuti Yonsei Mentors Club,” ceritanya.
Yonsei Mentors Club merupakan salah satu kegiatan yang membagi anggota klub dalam beberapa grup. Masing-masing grup yang terdiri dari kurang lebih sepuluh pelajar internasional dan satu mentor berkewarganegaraan Korea Selatan.
“Kegiatannya diatur oleh grup masing-masing tapi biasanya kami mengunjungi tempat-tempat di Seoul atau hanya berkumpul dan berbincang,” tuturnya.
Selain kebutuhan finansial, teman juga sangat diperlukan agar pengalaman selama satu semester di Korea Selatan tidak terbuang sia-sia. Bilqies berusaha untuk mencari teman yang sefrekuensi agar bisa mengelilingi Korea bersama dan bisa dijadikan kenangan yang bisa diingat sebagai hal baik.
“Hargai peraturan yang ada dan observasi perilaku warganya karena di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” tuturnya.
Pada akhir, Bilqies berterima kasih kepada UNAIR dan FIB UNAIR yang telah memberikan dukungan moral dan finansial sejak awal proses pendaftaran IISMA hingga sekarang. UNAIR merespon dengan cepat saat awardee IISMA membutuhkan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi.
“UNAIR merupakan salah satu universitas yang sangat mendukung mahasiswanya dengan memberikan respon cepat dan banyak bantuan selama prosesnya,” ungkapnya. (*)
Penulis : Sandi Prabowo
Editor : Binti Q Masruroh
Sumber : https://www.unair.ac.id/2022/05/11/tips-nyaman-ikuti-program-iisma-di-korea-selatan-ala-mahasiswa-unair/