RSTKA-RS Soetomo Sinergi Atasi Keterbatasan Dokter Spesialis di Daerah Terpencil Friday, 17 February 2023 10:04

 UNAIR NEWS – Keterbatasan dokter spesialis di daerah-daerah terpencil belum teratasi. Tantangan itu menyebabkan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) bersama Pemerintah Provinsi yang diwakili Direktur Rumah Sakit Dr Soetomo bersinergi mengentaskan masalah layanan kesahatan. Terutama pemenuhan dokter spesialis di daerah terpencil. 

Secara langsung Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR Prof Budi Santoso mengusulkan adanya program khusus bagi peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Program tersebut bertujuan menomorsatukan putra daerah agar setelah lulus PPDS, mereka dapat mengabdi di daerah tertinggal.  

Usulan tersebut muncul saat acara Symposium Adventure and Remote Medicine di Aula Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR pada Sabtu (11/2/2023). Peringatan 5 tahun berdirinya RSTKA menjadi peluang menghadirkan berbagai institusi dan pemerintah provinsi maupun daerah untuk mencari solusi. 

Hidupkan Program WKDS

Selain itu, Direktur RSTKA dr Agus Harianto SpB mengusulkan penghidupan kembali program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WPKS). Ia mengungkapkan bahwa berhentinya program WKDS berakibat pada ketiadaan beasiswa bagi pendidikan dokter spesialis.  

“Meningkatkan kapasitas dan kualitas dokter spesialis, bila perlu meningkatkan jumlah fakultas kedokteran dan beasiswa yang bisa menghasilkan dokter spesialis,” ujarnya. 

Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) hanya bertahan satu tahun. Setelahnya program WKDS berhenti. Dr Agus menyayangkan pemerintah kurang tanggap menangani permasalahan layanan Kesehatan di daerah terpencil.  

Dukungan Intensif Pemerintah

Menanggapi hal tersebut, Direktur RS Soetomo dr Joni setuju atas usulan program khusus PPDS. Ia menuturkan bahwa dokter juga butuh membutuhkan dukungan secara insentif agar mau berkiprah di daerah-daerah terpencil.  

Program tersebut seharusnya terlaksana setelah program WKDS berhenti. Dengan begitu, selang empat tahun, program tersebut sudah berhasil melahirkan dokter spesialis.  

Selain itu, dr Joni menuturkan bahwa banyak RS yang bisa mengerjakan kasus-kasus operasi sulit. Tapi, mereka enggan mengerjakannya karena masalah pembiayaan yang menjadi poin utama.  

“Mekanisme rujukan yang berbasis kebutuhan medis ini sangat penting. Karena, banyak rujukan yang berbasis pembiayaan. Jadi, menumpuk di RS tipe A. Sehingga, supaya tidak menumpuk, kita lahirkan dokter spesialis yang berkualitas,” tegasnya.  

Penulis: Sintya Alfafa 

Editor: Feri Fenoria 

Sumber : unair.ac.id/rstka-rs-soetomo-sinergi-atasi-keterbatasan-dokter-spesialis-di-daerah-terpencil

 

Tags :