UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi internasional bertajuk USK Global Award on Disaster Resilience (U-DARE) 2.0. Mereka adalah Humaidah Dwi Rahmayanti, Amiroh Untsal Asad, dan Rhein Sasi Kirana. Ketiga mahasiswa dari Fakultas Psikologi itu berhasil meraih juara pertama pada kategori Popular Scientific Papers on Disaster. Mereka meraih prestasi tersebut di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Minggu (20/10/2024).
U-DARE merupakan sebuah ajang kompetisi internasional yang mempertemukan lebih dari 25 tim dari beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, dan Malaysia. “Lomba USK Global Award on Disaster Resilience ini berfokus pada ketangguhan bencana atau disaster resilience. Dalam kompetisi ini, kami merancang TAPAK ACEH, sebuah aplikasi game digital yang dirancang untuk meningkatkan kesiapan psikologis atau psychological preparedness dan memberdayakan pemuda dalam sustainable recovery pasca tsunami 2004,” Terang Humaidah, yang akrab disapa Rahma.
Tangan Bencana dari Aspek Psikologis
Dalam kompetisi ini, Rahma menceritakan bahwa motivasinya untuk mengikuti lomba karena keinginan untuk menguji kemampuan dalam situasi kompetitif. Di sisi lain, persiapan psikologis untuk menghadapi bencana masih belum menjadi perhatian utama banyak orang karena kebanyakan fokus pada aspek fisik dan teknis, seperti logistik atau evakuasi. “Padahal, kesiapan secara psikologis sangat penting untuk mengurangi kepanikan dan meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat,” terangnya.
Selain itu, sebagai peserta kompetisi internasional, Rahma mengaku melalui kompetisi ini ia dan tim dapat lebih mengasah kemampuannya dalam berbahasa asing. Apalagi dengan narasumber acara dan dewan juri yang berasal dari luar negeri, Ia dan tim mendapat tantangan tersendiri untuk memahami konteks. “Dalam prosesnya, kami banyak melakukan literatur review, kemudian dianalisis sedemikian rupa menjadi inovasi baru dan solusi efektif. Tidak lupa kami juga berdiskusi dengan dosen pembimbing untuk mendapat feedback. Selain itu, kami coba membuat prediksi pertanyaan berbahasa inggris dan yang paling penting berdoa,” ujarnya.
Sekuat Doa Ibu
Rahma menjelaskan bahwa nama tim Sekuat Doa Ibu berasal karena doa Ibu menjadi kekuatan timnya dalam menjalani kompetisi. Nama timnya itu pun sempat mendapat pujian dari tim juri. “Tiap kali nama kami disebut, pasti menjadi perhatian orang-orang. Bahkan waktu sesi q&a (tanya jawab, red) presentasi itu, pertanyaan pertama dari juri adalah tentang filosofi nama tim. Saat kami menang pun, MC waktu awarding juga menanyakan nama tim kami, mereka bilang benar-benar sekuat doa ibu,” ungkap mahasiswa semester tujuh itu.
Penulis : Febriana Putri Nur Aziizah
Editor : Edwin Fatahuddin
Sumber : https://unair.ac.id/gagas-ide-psychological-preparedness-mahasiswa-unair-raih-juara-1-kompetisi-internasional/