UNAIR NEWS – Organisasi Bidikmisi atau KIPK Universitas Airlangga (AUBMO) sukses menggelar Seminar Sharing and Inspiring with DKF (SHAINS) pada Sabtu (16/11/2024). Dengan mengangkat topik personal branding dan bisnis, AUBMO berkolaborasi dengan Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA).
SHAINS 2024 terlaksana di Gedung Kuliah Bersama GC 3.09, Kampus MERR-C, Universitas Airlangga (UNAIR). Acara yang bertajuk Skills of the Future: What Employers Look For in 2024 and Beyond menghadirkan dua pembicara berpengalaman. Mereka adalah Wakil Ketua BEM UNAIR 2024/2025, Ricky Rivaldi; serta Founder Bisnis dan Alumni BIDIKMISI 2018, Aprilia Hadiningrum SGz.
Personal Branding dan Komitmen
Dalam sesi pertama, Ricky menyampaikan terkait berbagai tahapan proses dalam membangun personal branding yang terdiri dari know yourself, be yourself, show yourself. Melalui tangga tersebut Ricky berinteraksi kepada audiens dengan study case yang ia berikan dalam setiap tahap.
Selain itu, Ricky juga menyoroti kasus yang dapat merusak nama influencer ternama. Ia berpendapat bahwa personal branding merupakan sebuah komitmen terhadap diri sendiri dan publik. Baginya kepercayaan publik terhadap personal branding seseorang merupakan hal yang harus dijaga dengan baik.
“Jika seseorang telah melakukan personal branding, artinya publik menaruh kepercayaan orang tersebut. Jangan sampe personal branding rusak karena kita tak mampu berkomitmen kepada kepercayaan publik,” jelasnya.
Revolusi Bisnis Digital
Pada sesi selanjutnya, pemateri kedua Aprilia menceritakan pengalamannya dalam membangun bisnis. Ia menegaskan bahwa bisnis digital merupakan sebuah revolusi. Banyak bisnis-bisnis baru yang bermunculan melalui sosial media dan marketplace. Hal ini dapat menjadi peluang serta tantangan dalam berbisnis.
Alumnus UNAIR tersebut menyampaikan bahwa budgeting dari adsense dan endorsement menjadi hal penting dalam dunia bisnis digital. Sebagai alumni BIDIKMISI, ia menceritakan terkait pengalamannya mengatur budget memulai bisnis secara efisien. “Endorsement telah membantu mendorong penjualan produk saya. Maka dari itu, efisiensi modal dan alokasi budget menjadi hal penting dalam memulai sebuah bisnis,” jelasnya.
Terakhir, ia menyampaikan bahwa era digital menghadirkan kemudahan dalam membangun bisnis. Di sisi lain, bisnis digital membawa dampak terhadap efisiensi, cara interaksi, serta inovasi produk dalam sebuah bisnis. “Era digital menghadirkan revolusi dalam bisnis. Peluang dan tantangan berjalan beriringan , namun dengan pemahaman yang tepat. Potensi pertumbuhan bisnis digital akan berdampak besar,” ujarnya.
Penulis: Rizky Akbar Raferi
Editor: Edwin Fatahuddin
Sumber : https://unair.ac.id/kolaborasi-aubmo-dpkka-edukasi-mahasiswa-soal-branding/